Alasan Menempuh Pendidikan S2: Memperbaiki Pola Pikir

Alasan Menempuh Pendidikan S2: Memperbaiki Pola Pikir

Alasan Menempuh Pendidikan S2: Memperbaiki Pola Pikir

(dr. Tirta Mandira Hudhi, MBA) 

Pertanyaan: "Kenapa dr. Tirta yang sudah punya toko, bisnis, dan klinik harus menempuh S2?"  

Jawaban:  

Tujuan utama S2 adalah memperbaiki pola pikir. Ketika seseorang merasa "mentok" dalam berpikir atau menghadapi realitas, S2 membantu mengupgrade cara pandang. S2 juga menurunkan ego karena menyadarkan bahwa "orang pintar yang bisa cari uang bukan hanya kita."  

Tahapan Pendidikan dan Tujuannya  

1. TK/Playgroup: Belajar interaksi sosial.  

2. SD: Mengasah hafalan, logika (berhitung), dan bahasa.  

3. SMP: Memahami moral (benar/salah, baik/buruk).  

4. SMA: Menentukan cita-cita dan mengenal cara dunia bekerja.  

5. Kuliah (S1): Belajar menghasilkan uang.  

6. S2: Fokus pada peningkatan pola pikir, adaptasi dengan perubahan zaman, dan melatih rasionalitas.  

7. S3: Untuk yang ingin mengejar jabatan (misal: jadi pejabat/dosen) atau menekuni dunia akademik (riset dan menulis).  

Bahaya yang Menghancurkan Manusia  

1. Ego: Keinginan terlihat sukses/pintar di mata orang lain.  

2. Ambisi: Hidup diperbudak target tanpa batas.  

3. Mimpi Tidak Realistis: Mimpi yang tidak terukur (bukan cita-cita) hanya akan berujung penyesalan.  

Contoh Pengalaman Pribadi:  

- Beliau pernah bercita-cita jadi dokter bedah, tetapi terhalang biaya. Butuh waktu bertahun-tahun untuk menerima kenyataan dan beralih ke S2.  

- Ego dan ambisi sempat membuatnya "terjebak" hingga akhirnya belajar dari pengalaman dan pendidikan formal.  

Pentingnya Membaca dan Belajar  

- Membaca (Iqro'): Membentuk pola pikir, meningkatkan kemampuan komunikasi, dan memperluas jaringan.  

  - Contoh: Basa-basi yang berkualitas (misal: "Dok, ke Jepang bisnis atau liburan?") lahir dari wawasan yang luas.  

- Kritik untuk HRD: Pertanyaan interview tidak relevan (misal: "Apa yang dibawa jika terdampar di pulau?") menunjukkan pola pikir ketinggalan zaman.  

Pesan Utama dari Beliau 

1. Bodoh boleh, asal mau belajar: Pendidikan formal (S2/S3), kursus, atau membaca buku/jurnal bisa menjadi jalan.  

2. Jangan terjebak masa lalu: Update ilmu dan adaptasi dengan perkembangan zaman (misal: memahami Gen Z).  

3. Akses pendidikan harus dipermudah: Agar masyarakat punya kesempatan memperbaiki pola pikir.  

"Bodoh tidak apa-apa, yang berbahaya adalah merasa pintar tapi tidak mau belajar. Ketololan adalah milik orang yang tidak mau upgrade diri!"  

Allahu a'lam bishawab. 

Sumber FB : Abu Ammar Al-Makki

Previous Post